Selasa, 21 Agustus 2012

Perawatan Korosi pada Komponen Pendukung Jaringan


     Perawatan Komponen pendukung Jaringan yang tidak berfungsi karena terkena Korosi



Mati atau tidak berfungsinya komponen pendukung jaringan disebabkan oleh korosi (berkarat) dan rusak. Korosi yang terjadi dikarenakan ruang atau tempat jaringan yang lembab dan juga pemakaian yang suah terlalu lama tanpa adanya perawatan yang berkala.

Dalam sistem jaringan LAN sering kita menyebut permasalahan yang menyebabkan seluruh atau sebagian jaringan terganggu disebut jaringan dalam kondisi down. Down dalam jaringan bisa kita artikan sedang turun atau tidak bekerja secara maksimal. Down dapat meyebabkan komunikasi dalam jaringan menjadi lambat atau tidak bekerja sama sekali. Kondisi tersebut yang perlu ditangani sehingga jaringan dapat bekerja dengan baik dan kembali normal. IstilahDown dalam jaringan komputer LAN berbeda dengan Down pada jaringan Warnet (warung Internet). Down pada jaringan LAN disebabkan sistem dalam jaringan LAN tersbut atau karena tidak berfungsinya peralatan maupun komponen dalam jaringan LAN tersebut. Down pada Warnet disebabkan oleh banyak sekali faktor diantaranya pengaruh dari jaringan LAN yang ada dalam warnet,  dari Provider (jasa pelayanan akses internet) yang mengalami gangguan dan bisa juga dari line telphon yang penuh sehingga menyebabkan akses ke internet tidak dapat dilakukan.     

Down dalam jaringan LAN lebih mudah penanganannya apabila dibandingkan dengan Down pada Warnet. Down dalam jaringan LAN lebih mudah diatasi karena kita dapat mendeteksi melalui indikator-indikator yang dapat kita lihat.

Indikator-indikator tersebut memberikan isarat jika terjadi kerusakan atau tidak berfungsinya komponen. 



Ø  Dalam sistem jaringan LAN komponen satu dengan yang lainnya adalah saling berkaitan dan berhubungan, maka dalam proses diagnosa kerusakan pada jaringan harus dilakukan dengan terstruktur dan sistematis. Hal ini untuk mempermudah dalam proses perbaikan jaringan. Selain perbaikan perlu juga dilakukan perawatan jaringan agar kondisi jaringan optimal dan normal. Jangan sampai melakukan perawatan jika terjadi kerusakan saja, karena dengan melakukan perawatan secara berkala biaya yang dikeluarkan akan lebih sedikit dibandingkan melakukan perawatan saat terjadi kerusakan saja. Kinerja jaringan yang tidak terawat menyebabkan komunikasi data menjadi lambat.

Senin, 20 Agustus 2012

Gangguan Jaringan karena Kabel Jaringan


Kabel dan Konektor

Kabel dan konektor merupakan media penghubung antara komputer dengan komputer lain atau dengan peralatan lain yang digunakan untuk membentuk jaringan. Kabel dan konektor untuk membuat jaringan LAN yang banyak digunakan ada 3 jenis yaitu:

·         Jenis kabel serat optik menggunakan konektor SC dan ST. Gangguan atau kerusakan pada kabel dan konektor jenis serat optik sangat jarang, tetapi memerlukan penanganan secara khusus untuk perawatan jaringan



·         Jenis Kabel UTP dengan konekor RJ45. Gangguan atau kerusakan pada kabel jenis ini adalah konektor yang tidak terpasang dengan baik (longgar), susunan pengkabelan yang salah dan kabel putus. Indikasi yang dapat dilihat adalah lampu indikator yang tidak hidup pada kartu jaringan atau pada Hub/switch. Jaringan menggunakan kabel UTP kesalahan yang muncul relatif sedikit, karena jaringan terpasang menggunakan topologi star, workstation terpasang secara paralel dengan menggunakan swicth/hub. Sehingga yang terjadi gangguan hanya pada workstation yang kabelnya mengalami gangguan saja.


·         Jenis kabel Coaxial dengan konektor BNC. Kabel jenis coaxial memiliki akses yang cukup lambat bila dibandingkan jenis kabel lainnya dan sering terjadi gangguan karena konektor yang longgar (tidak konek), kabel short dan kabel terbuka resistor pada terminating conector. Short pada pemasangan kabel dengan Plug konektor ini menyebabkan system jaringan akan down dan komunikasi antar komputer berhenti.



Ø  Untuk mengecek kabel yang terbuka (open) dan kabel yang short dapat dilakukan dengan menggunakan Multimeter dengan mengetes ujung-ujung kabel.

Kesalahan Jaringan dari sisi Software


Kesalahan Jaringan dari sisi Software



Permasalahan yang sering muncul pada bagian software umumnya bisa dikelompokkan atas:

·         Kesalahan setting konfigurasi jaringan
Kesalahan setting konfigurasi sering terjadi pada kartu jaringan yang menggunakan model ISA karena kita harus menentukan :
- Alamat port I/O
- Nomor Interupt
- Direct Memory Access Request line
- Buffer memory Address

*) Berbeda dengan kartu model ISA Kartu jaringan yang menggunakan model PCI tidak perlu mengeset karena secara otomatis telah tersedia.

·         Kesalahan Protocol yang digunakan
Hal ini sering terjadi pada kartu jaringan yang menggunakan slot ISA karena penentuan harus dilakukan secara manual. Apabila kita menggunakan protocol kartu jaringan model PCI hal tersebut jarang terjadi apabila kita telah menginstall driver dengan benar.

·         Kesalahan pengalamatan IP.
Setiap komputer dalam suatu jaringan merupakan identifikasi alamat yang unik, se-hingga tidak diperbolehkan ada alamat yang sama. IP Address dalam jaringan tidak diperbolehkan sama karena merupakan identitas untuk masing-masing komputer dalam jaringan untuk komunikasi data, jika terjadi alamat yang sama maka kedua komputer tidak dapat mengakses jaringan karena terjadi perebutan nomor alamat tersebut.

·         Kesalahan Indentifikasi Client dan server komputer
Penentuan antara komputer server dan komputer client harus jelas untuk jaringan client server, berbeda pada jaringan peer to peer tidak ada penentuan client dan server.

·         Kesalahan Service Network (file and print sharing)
Service network (file and print sharing) yang tidak aktif bisa dikarenakan file and print sharing yang kita hubungi sedang tidak aktif atau kita belum melakukan file and print sharing.

·         Kesalahan Security System
Kesalahan pemasukan password pada saat kita masuk dalam jaringan sehingga kita tidak dapat masuk dalam jaringan karena kesalahan pengamanan (password).
Kerusakan file program, sehingga perlu di update.

Kerusakan file program dapat menyebabkan sistem operasi tidak bisa berjalan atau menyebabkan kartu jaringan tidak dapat bekerja (tidak aktif). Untuk dapat melakukan perbaikan dalam kesalahan-kesalahan software tersebut dapat dilakukan dengan setting ulang software sesuai dengan ketentuan dalam jaringan tersebut.

Perawatan Jaringan


Perawatan Di dalam Jaringan



Perawatan harus dilakukan secara berkala dan dilakukan pengecekan setiap minggu, agar computer kita datap terkoneksi kejaringan dan tidak terjadi kerusakan baik hardware maupun software.
setelah pemasangan jaringan LAN, Kerusakan computer Secara garis besar dapat dibagi atas:

 Kerusakan atau kesalahan Hardware
Kerusakan bagian hardware mencakup seluruh komponen jaringan seperti server,workstation (client), Kartu Jaringan, Pengkabelan dan konektor,serta komponen jaringan tambahan lainnya seperti Hub/switch,router, dan sebagainya.

 Kesalahan software
Kesalahan software berhubungan dgn kesalahan bagaimana setting dan konfigurasi jaringan yang berkaitan dengan system operasi baik komputer server maupun computer workstation (client) digunakan,

Indikator Kerusakan pada NIC



Indikator kerusakan pada NIC

Sebuah kartu jaringan (LAN Card) yang terpasang pada sebuah komputer server maupun workstation berguna agar komputer dapat dihubungkan ke dalam sistem jaringan. Apabila terjadi gangguan atau kerusakan pada kartu jaringan akan mengakibatkan komputer tersebut tidak dapat masuk dalam sistem jaringan. Indikator yang dapat dilihat dalam kerusakan kartu jaringan adalah matinya lampu indikator yang terdapat pada kartu jaringan dan lampu indikator di Hub/switch saat komputer telah hidup dan konektifitas kabel dari kartu jaringan dan hub/switch telah baik.

Kerusakan pada Hub/Switch


Kerusakan pada Hub/Switch :



Hub/switch merupakan terminal atau pembagi signal data bagi kartu jaringan. Jika hub mengalami kerusakan berarti seluruh jaringan juga tidak dapat berfungsi untuk berkomunikasi antar workstation atau komputer workstation dengan server. Apabila terjadi kerusakan pada hub dapat dilihat pada lampu indikator power dan lampu indikator untuk masing masing workstation. Apabila lampu indikator power hub/switch mati berarti kemungkinan besar Hub tersebut rusak. Jika ada lampu indikator workstation yang tidak menyala menyatakan bahwa komputer workstation sedang tidak aktif (tidak hidup) atau ada gangguan pada komputer workstation tersebut.

Jika terjadi kerusakan pada HUB maka pertama kita harus mengecek apakah HUB yang kita gunakan memang sudah rusak atau hanya mengalami gangguan saja, namun jika HUB yang kita gunakan memang benar-benar pasitif rusak maka kita perlu menggantinya dengan HUB yang baru atau dapat diperbaiki ke tempat service.

Contoh Gangguan pada Jaringan


Contoh Gangguan/Kerusakan Pada Jaringan :



a) Tidak bisa Login dalam jaringan

Tidak bisa masuk dalam jaringan berarti client tidak dapat mengakses jaringan secara keseluruhan. Apabila kita telah melakukan instalasi dan konfigurasi kartu jaringan dengan sempurna maka masalah itu kemungkinan karena kesalahan kita dalam memasukkan password yang salah saat Login ke jaringan.



b) Tidak bisa menemukan komputer lain pada daftar network neighborhood.

Ini sering terjadi karena sistem windows yang kurang baik sehingga perlu melakukan refresh apabila menutup program atau mau menjalankan program.



c) Tidak bisa sharing files atau printer.

Untuk dapat melakukan sharing data dapat dengan cara masuk ke windows explorer pilih data atau directory yang akah disharingkan kemudian klik kanan lalu klik sharing



d) Tidak bisa install network adapter.

Ini biasanya disebabkan oleh sorfware kartu jaringan yang tidak sesuai dengan kartu jaringan yang dipasang, atau pemasangan kartu jaringan yang tidak sempurna sehingga komputer tidak dapat mengenal kartu jaringan tersebut.



e) Komputer lain tidak dapat masuk ke komputer kita.

Komputer lain tidak dapat masuk ke komputer kita tapi komputer kita dapat masuk ke komputer lain disebabkan kita belum melakukan sharing data atau sharing printer.

Sabtu, 18 Agustus 2012

Faktor Kerusakan Pada Jaringan


Faktor-Faktor yang menyebabkan kerusakan pada jaringan :

Tegangan Listrik
Tegangan Listrik dapat menyebabkan gangguan apabila tegangan tidak stabil, sering terjadi naik dan turun atau mati mendadak dari sumber PLN, hal tersebut mempengaruhi karena semua peralatan yang kita gunakan bersumber pada listrik. Sumber listrik yang tidak stabil, dapat menyebabkan peralatan yang digunakan mudah rusak. Sehingga akan mempengaruhi jaringan apabila terjadi kerusakan pada wireless/radio workstation.

Mati atau tidak berfungsinya komponen pada perangkan Wireless
Mati atau tidak berfungsi komponen pendukung perangkat wireless disebabkan oleh gangguan petir (gangguan alam) terjadi karena faktor alam dan petir di saat cuaca hujan dan angin kencang yang menyebabkan perangkat akan terbakar juga karena pemakaian yang terlalu lama tanpa ada perawatan yang berkala.

Perangkat Software
Gangguan juga dapat terjadi dari software yang ada di server atau PC Client, gangguan ini bisa disebabkan karena tidak jalanya aplikasi di wireless, konflik IP (Internet Protokol), tidak jalanya proses proxy server pada server, dan masih banyak lagi teknis gangguan lainnya

Komponen Jaringan


Komponen-Komponen yang harus ada pada Jaringan :



1.   Konektor : menghubungkan kabel UTP/STP ke NIC.

Jenis konektor yang digunakan sesuai tipe kabel misal RJ-45 berpasangan dengan kabel UTP/STP, konektor BNC/T berpasangan dengan kabel Coaxial sedangkan untuk tipe kabel fiber optic digunakan konektor ST.

2.   NIC (network interface card) : berfungsi untuk mengkoneksikan PC dengan jaringan

3.   Kabel : berfungsi untuk mengaliri data ke jaringan

4.   Hub : Sebagai Terminal data. Umumnya hub memiliki jumlah port mulai dari 4, 8, 16, 24 sampai 32 plus 1 port (uplink) untuk menghubungkan ke server atau ke hub lain.

Hub digunakan untuk menyatukan kabel - kabel network dari tiap – tiap workstation, server atau perangkat lain. Hub memiliki satu jalur data sehingga memungkinkan terjadinya tabrakan data.

5.   Bridge : Berfungsi sebagi pemancar sinyal radio

6.   Switch : Sebagi terminal data, bentuknya mirip hub, bedanya switch lebih pintar karena mampu menganalisa paket data sebelum dikirim ketujuan. Switch memiliki 2 jalur data sehingga tidak memungkinkan terjadinya tabrakan data.

7.   Router : untuk menyaring atau memfilter data yang lalu lalang di jaringan berdasarkan protokol tertentu. Seperti brigde, router juga dapat digunakan untuk menghubungkan beberapa jaringan model LAN bahkan WAN. Router juga berfungsi untuk mengabungkan sekmentasi IP yang berbeda.

8.   Modem : digunakan untuk menghubungkan jaringan LAN dengan Internet. Dalam melakukan tugasnya, modem akan mengubah data digital kedalam data analog yang bisa dipahami oleh kita manusia ataupun sebaiknya.

9.   Repeater : memperkuat sinyal agar lalu lintas data dari client ke server atau sebaliknya lebih cepat apabila jarak antara client atau workstation ke server lebih jauh. Dengan repeater ini jaringan dan sinyal akan semakin kuat.